BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi adalah kondisi
medis ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal atau
kronis (dalam waktu yang lama). Secara umum seseorang dikatakan menderita
hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastolic melebihi 140/90 mmHg atau
normalnya 120/80 mmHg. (Sudarmoko, 2010)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab meningkatnya resiko
penyakit stroke, jantung, dan ginjal. Pada abad 20, penyakit jantung dan
pembuluh darah menjadi penyebab utama kematian di negara maju dan negara
berkembang.
Menurut data Lancet (2008), jumlah penderita hipertensi diseluruh dunia
terus meningkat. Di India misalnya jumlah penderita hipertensi mencapai 60,4
juta orang pada tahun 2002 dan diperkirakan 107,3 juta orang pada tahun 2025.
Di Cina sebanyak 98,5 juta orang mengalami hipertensi dan menjadi 151,7 juta
orang pada tahun 2025. Di bagian Asia tercatat 38,4 juta penderita hipertensi
pada tahun 2000 dan diprediksi akan menjadi 67,4 juta orang pada tahun 2025.
Di Indonesia mencapai 17-21% dari populasi penduduk dan kebanyakan tidak
terdeteksi. Badan Kesehatan Dunia WHO
(World Health Organization), dari 50% penderita hipertensi yang terdeteksi
hanya 25% yang mendapat pengobatan dan hanya 12,5% bisa diobati dengan baik.
Tercatat 90% atau lebih penderita hipertensi tidak diketahui penyebabnya.
Sisanya 10% atau kurang adalah penderita hipertensi yang disebabkan penyakit
lain seperti ginjal dan beberapa gangguan kelenjar endokrim tubuh. (Muhammadun
AS, 2010).
Hasil survey
kesehatan rumah tangga tahun 2007 menunjukkan Prevalensi penyakit hipertensi di
Indonesia cukup tinggi, yaitu 8,3% per 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya
lebih banyak pria menderita hipertensi dibandingkan dengan perempuan. Menurut
muhammadun AS 2010 wanita pada usia 50 tahun mempunyai resiko hipertensi lebih
besar dibandingkan laki-laki pada usia yang sama, dan wanita pada usia dibawah
50 tahun memiliki resiko lebih kecil dibandingkan dengan` laki-laki pada usia
yang sama.
Penyakit hipertensi merupakan
penyakit tidak menular (PTM) yang menduduki peringkat pertama terbanyak di
propinsi Sumatera Selatan. Prevalensi penderita Hipertensi pada tahun 2007
adalah 0.49% kasus, ditahun 2008 tercatat sebanyak 0.55% kasus, dan ditahun
2009 tercatat sebanyak 0.53% kasus hipertensi. Diiringi Penyakit Jantung 0,30%
kasus, Diabetes Melitus 0,28% kasus. (Dinkes Sum-Sel, 2010 ).
Menurut data Dinas
Kesehatan Kota Palembang penderita hipertensi dengan proporsi penderita
hipertensi pada tahun 2008 berjumlah 17278 dan pada tahun 2009 penderita
hipertensi berjumlah 20994 dan pada tahun 2010 penderita hipertensi berjumlah
21616. (Dinkes kota palembang tahun 2011).
Menurut data rumah sakit RSUP.Dr.Mohammmad Hoesin Palembang, yang
mempunyai angka kejadian hipertensi pada rawat jalan berjumlah 4389 pada tahun
2008, dan pada tahun 2009 berjumlah 352 pada
tahun 2010 berjumlah 759, pada bulan januari-mei 2011 berjumlah 214. (RSUP.Dr.Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011).
Dari data diatas diketahui bahwa penyaki hipertensi di RSUP.Dr.Mohammad Hoesin
Palembang adalah masih merupakan penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat,
oleh kerena itu penelit tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang berhungan
dengan kejadian hipertensi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas penyakit hipertensi, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah masih tingginya angka
kejadian penyakit hipertensi pada Januari-Mei 2011 berjumlah 214 yang berobat rawat
jalan di RSUP.Dr.Mohammad Hoesin Palembang.
selengkapnya klik disini untuk Skripsi Hipertensi
0 Reviews:
Posting Komentar
Silahkan tinggal pesan, dilarang SPAM, SARA dan Melanggar Hukum