A.
Latar
Belakang
Demam adalah suhu tubuh di atas batas normal,
biasanya dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat toksik
yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak
atau dehidrasi. (Guyton, Arthur C. 1990 ; 647). Menurut Wibowo. H (1995 ; 12)
demam adalah suhu tubuh di atas 37,2 OC.
Suhu dapat diartikan sebagai keseimbangan antara
panas yang diproduksi dengan panas yang hilang oleh tubuh. Kulit merupakan
organ tubuh yang bertanggung jawab untuk memelihara suhu tubuh agar tetap
normal dengan mekanisme tertentu.
Sejak lama demam merupakan suatu pertanda adanya
gangguan kesehatan terutama pada anak-anak sekitar 10-15 % (Ngastiyah, 2005; 165).
Tidak jarang demam yang terjadi tidak diketahui penyebabnya. Pada tahun
1985-1989 dari 199 kasus demam yang disebabkan karena infeksi 22,5% dan non
infeksi 7%, penyakit vaskuler kolagen 21,5% (Wibowo, H. 1995: 103).
Data yang diperoleh dari Rekam Medik Rumah Sakit RK
Charitas, pada tahun 2008 penderita demam dengan usia 45-65 tahun sebanyak 58 orang yang terdiri dari penderita
laki-laki sebanyak 24 orang dan perempuan sebanyak 34 orang.
|
Berdasarkan
hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang demam
(Febris), maka penulis mengambil kasus Asuhan Keperawatan pada Klien Tn.’Y’
dengan Gangguan Sistem Imunologi : Febris
di Pavilyun Lukas II Rumah Sakit
RK Charitas Palembang.
B.
Ruang
Lingkup Masalah
Sehubungan keterbatasan waktu,
pengalaman, pengetahuan serta keterbatasan sumber yang ada, maka penulis hanya
membatasi ruang lingkup pada Asuhan Keperawatan pada Klien Tn. “Y” dengan
Gangguan Sistem Imunologi; Febris yang dirawat di Pavilyun Lukas II di Rumah Sakit RK Charitas Palembang pada
tanggal 29 Agustus 2009 sampai dengan 31 Agustus 2009.
selengkapnya Download disini
???????
BalasHapus