PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN RESITASI
BERBASIS INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII SMP BINA BANGSA PALEMBANG
1.
Latar
Belakang
Mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs merupakan salah satu
mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa SMP dan MTs sebagaimana yang
diungkapkan oleh Sapriya (2009: 12) bahwa IPS pada kurikulum sekolah (satuan
pendidikan), pada hakikatnya merupakan mata pelajaran wajib sebagaimana
dinyatakan dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada pasal 37 yang berbunyi bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah wajib memuat ilmu pengetahuan sosial. Pembelajaran IPS yang disusun
secara terpadu, memiliki tujuan agar peserta didik dapat memperoleh pemahaman
yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.
Pemberlakuan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah membawa perubahan dalam
pembelajaran IPS di SMP, dari model pembelajaran IPS yang dipecah menjadi tiga
submata pelajaran IPS (geografi, ekonomi, dan sejarah) menjadi mata pelajaran
yang diberikan secara terpadu (Permendiknas No. 22 Th. 2005). Diterapkannya
pembelajaran terpadu pada mata pelajaran IPS jenjang SMP tentu dapat menimbulkan
kesulitan-kesulitan tersendiri. Pertama, para guru IPS belum memiliki
pengalaman yang cukup dalam menerapkan pendekatan terpadu sebagai akibat
pemberlakuan kurikulum sebelumnya. Kedua, guru-guru mata pelajaran IPS di
sekolah sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan IPS yang monolitik,
yaitu berasal dari lulusan pendidikan geografi, pendidikan sejarah, pendidikan
ekonomi, dan pendidikan sosiologi, ketiga pemberlakuan sistem terpadu
menyebabkan materi pembelajaran yang cukup banyak sementara waktu pembelajaran
yang sempit menjadi kendala dalam mencapai standar kompetensi pembelajaran
(Wasino, 2010).
Banyaknya
kegiatan di sekolah dalam kaitannya dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran,
cukup menyita waktu siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar
tersebut. Untuk mengatasi keadaan ini guru harus memberikan tugas-tugas di luar
jam pelajaran, sebab bila hanya menggunakan seluruh jam pelajaran yang ada
untuk setiap bidang studi tidak akan mencukupi tuntutan pelajaran yang
diharuskan seperti yang tercantum dalam kurikulum. Oleh karena itu, dalam
kurikulum berbasis KTSP disajikan tugas atau pekerjaan rumah sebagai pasangan
atau pelengkap kegiatan tatap muka.
Utnuk
menyikapi permasalahan tersebut, metode pembelajaran resitasi atau metode pemberian tugas dirasakan cukup efektif untuk
mengatasi keterbatasan waktu tatap muka, karena metode resitasi ini merupakan
salah satu metode pembelajaran yang menekankan kepada murid agar dapat belajar,
menemukan dan merasakan sendiri kegiatan belajar yang dilakukan melalui
pemberian tugas baik di dalam maupun di luar sekolah.
Media
pendidikan memiliki peranan penting di dalam proses pembelajaran. Dunia
pendidikan menuntut penggunaan media pendidikan dari yang sederhana sampai yang
canggih. Dengan kata lain media itu tidak hanya sekedar sebagai alat bantu,
melainkan dipandang sebagai komponen penting dalam pembelajaran. Untuk
mendukung metode pembelajaran resitasi tersebut, dapat menggunakan basis
Information Communication Technology sebagai pendukung untuk mencari
sumber-sumber informasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian tugas yang diberikan
kepada siswa. Seiring dengan pesatnya
perkembangan media informasi dan komunikasi, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) akan membawa perubahan yaitu
bergesernya peranan guru termasuk guru IPS sebagai penyampai pesan/informasi.
Guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber informasi dalam pembelajaran karena
siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber dengan bantuan sistem
teknologi informasi komunikasi (Sofia, 2013).
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya
dalam proses pembelajaran. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan
menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan lain sebagainya. Interaksi
antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi
juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Dalam paradigma baru sekarang
ini, pembelajaran tidak hanya dilakukan di kelas, akan tetapi pembelajaran
dapat pula dilakukan di luar kelas. Penggunaan media TIK dapat memungkinkan
siswa belajar di luar ruang kelas seperti dalam penggunaan internet, siswa
dapat melakukan dimana saja. Internet dapat digunakan untuk mencari
sumber-sumber materi baik dalam bentuk teks, audio, visual dan bentuk lainnya.
Hasil
pengamatan pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di SMP Bina Bangsa Palembang, sebagian besar guru
menggunakan metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran, yang mengakibatkan
siswa hanya sebagai pendengar. Kondisi tersebut mengakibatkan pembelajaran
menjadi kurang berhasil, sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal. Banyak
metode sebenarnya yang dapat digunakan untuk melaksanakan pembelajaran, namun
kadang guru juga masih menggunakan metode yang monoton, karena metode tersebut
dianggap sebagai metode yang paling baik. Apalagi fasilitas pendukung
pembelajaran di SMP Bina Bangsa sudah sangat memadai dimana tersedia jaringan Hotspot yang dapat diakses oleh seluruh
warga belajar yaitu guru, siswa dan seluruh karyawan. Selain itu juga fasilitas
laboratorium bahasa dan komputer yang
tersedia tentunya sangat mendukung untuk penggunaan metode-metode
pembelajaran yang lebih menarik dan
interaktif.
Demikian
halnya dengan pembelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang,
juga masih menggunakan metode ceramah dan sesekali pemberian tugas. Jumlah jam pelajaran IPS yang terbatas
dengan jumlah materi yang tidak sedikit perlu diupayakan penggunaan metode yang
tepat sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Berdasarkan uraian di
atas, penulis mengambil judul penelitian, “Penerapan Metode
Pembelajaran Resitasi Berbasis Information Communication Technology (ICT)
terhadap Peningkatan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa
Palembang”.
2.
Masalah dan Batasan
Masalah
2.1
Batasan
Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dari pembaca dan supaya
penelitian ini tidak meluas pembahasannya perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1.
Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu
teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu
kepentingan yang diinginkan oleh suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu
kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2012).
2.
Metode pembelajaran resitasi berbasis Information Communication Technology (ICT) adalah metode resitasi (penugasan)
adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar dengan menggunakan sumber informasi berbasis
teknologi informasi komunikasi.
3.
Hasil Belajar Geografi adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan Hasil
Belajar Geografi dapat diartikan sebagai kemampuan-kemampuan dalam bidang Ilmu
Pengetahuan Sosial yang dimiliki siswa setelah mempelajari IPS.
4.
Objek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VIII di SMP Bina Bangsa Palembang sebanyak 36 siswa.
2.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah. “Adakah Pengaruh
Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis
Information Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang?”
3.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan penenelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis Information
Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Geografi Siswa
Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang.
4.
Manfaat
Penelitian
Dengan
diadakannya penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:
1) Bagi siswa,
agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir,
inkuiri, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial melalui media pembelajaran
yang menarik dan interaktif berbasis TIK .
2)
Bagi guru, dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
terhadap siswa bagaimana memanfaatkan
kemajuan teknologi dan komunikasi untuk mengatasi materi pembelajaran IPS yang
banyak dengan kapasitas waktu yang singkat melalui metode pembelajaran resitasi
berbasis ICT.
3)
Bagi sekolah, sebagai sarana untuk meningkatkan
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran IPS khususnya melalui kegiatan
menggali informasi melalui sumber-sumber yang berbasis ICT.
4)
Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk
mengetahui pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis
Information Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang.
5.
Tinjauan
Pustaka
5.1
Kajian
Literatur
5.1.1
Penerapan Metode
Pembelajaran Resitasi Berbasis ICT
5.1.2
Hasil
Belajar
5.1.3
Pembelajaran
Geografi
5.1.4
Kajian
Terdahulu Yang Relevan
1. Penelitian
ini pernah dilakukan oleh Humairoh, 2011 dengan judul Pengaruh Metode Pemberian
Tugas dan Resitasi Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa pada Kelas VII di MTs.
Daarul Hikmah Pamulang. Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama
menggunakan metode pemberian tugas dan resitasi. Variabel yang digunakan juga
sama yaitu pada variabel Y yaitu hasil belajar siswa. Sedangkan perbedaan dalam
penelitian ini adalah variabel X, dimana penelitian yang dilakukan penulis
berbasi Infomation Technology Communication, jumlah populasi, jumlah sampel, tempat
penelitian dan masalah yang diteliti juga berbeda.
Hasil penelitian diperoleh nilai
regresi “r” tabel =0,419. Jika dilihat dari pada taraf signifikansi 5%
(0,419>0,349) sehingga disimpulkan bahwa penerapan metode pemberian tugas dan
resitasi memberikan kontribusi positif terhadap hasil belajar siswa.
2. Penelitian
ini juga pernah dilakukan oleh Sularso (2011) melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Penerapan Metode Resitasi Terhadap Hasil Pembelajaran Mata Pelajaran
IPS Bagi Peserta Didik Kelas VIII SMP N 2 Tengaran. Persamaan dalam penelitian
ini adalah teknik pengumpulan data yaitu pada tes variabel Y. Sedangkan
perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel X, jumlah populasi, jumlah
sampel, tempat penelitian dan masalah yang diteliti. Berdasarkan hasil analisis
dan uji hipotesis dapat diketahui bahwa pengaruh antara variabel metode
resitasi (X) dengan variabel hasil belajar mata pelajaran IPS (Y) sangat
positif dan signifikan dan F hitung sebesar 92,78 yang menunjukan pengaruh yang
signifikan. Hal ini terbukti lebih besar dari F tabel baik untuk kesalahan 95%
(kepercayaan 95) maupun kesalahan 1% (signifikan 99%) maupun kesalahan 1% (signifikansi
99%) atau F hitung sebesar 92,78 > F tabel 5% (3,06) dan F tabel 1% (4,80).”.
6.
Aggapan
Dasar
“Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi yang kuat
tentang kedudukan permasalahanya. Asumsi yang harus diberikan tersebut, diberi
nama asumsi dasar atau anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan
teori didalam pelaporan hasil penelitian nanti. “(Suharsimi,2006:65).
Berdasarkan
pengertian di atas, maka yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini
adalah ada Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis
Information Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang.
7.
Hipotesis
Penelitian
“Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.”
(Sugiono,2012:96).
Sebagai
jawaban sementara terhadap masalah dalam penelitian ini yang kebenarannya harus
dibuktikan, maka penulis merumuskan hipotesis pada penelitian ini adalah “Ada pengaruh
Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis
Information Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang ”
8.
Kriteria
Pengujian Hipotesis
Kriteria
pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ho diterima
jika thitung < ttabel : Tidak ada Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis
Information Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang
2. Ha diterima
jika thitung > ttabel : Ada Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis
Information Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang
9.
Prosodur
Penelitian
9.1
Variabel
Penelitian
“Variabel
adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian.” (Suharsimi, 2006:118). Jadi dapat diartikan bahwa variabel adalah
objek penelitian yang bervariasi yang menjadi titik perhatian dalam suatu
penelitian.
Berdasarkan
pengertian tesebut, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a.
Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang tidak
terikat dengan variabel lainnya, dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah
metode Resitasi dengan Pendekatan ICT (X).
b.
Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lainnya, dalam hal ini adalah hasil belajar geografi siswa
kelas VII SMP Bina Bangsa Palembang (Y).
9.2. Definisi Operasional Istilah
1.
Metode pembelajaran resitasi berbasis Information Communication Technology (ICT) adalah metode penyajian bahan dimana
guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dengan
menggunakan sumber informasi berbasis teknologi informasi komunikasi.
2.
Hasil Belajar Geografi adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan Hasil
Belajar Geografi dapat diartikan sebagai kemampuan-kemampuan dalam bidang Ilmu
Pengetahuan Sosial yang dimiliki siswa setelah mempelajari pendidikan geografi.
9.2
Populasi dan
Sampel
9.2.1
Populasi
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono,2012:117). Sedangkan
Arikunto (2006:130) mengatakan “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.
Pada penelitian ini populasinya adalah
seluruh siswa kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang yaitu:
TABEL I
POPULASI
PENELITIAN
No
|
Jenis
Kelamin
|
Tim
|
Jumlah
|
1.
|
Laki-laki
|
A
|
16
|
2.
|
Perempuan
|
B
|
20
|
Total
|
36
|
9.3.2.
Sampel
Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersbut. ( Sugiono,2012:118). Menurut Suharsimi (2006:134) bila subjeknya
kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara
10-15% atau 20-25% atau lebih. Oleh karena merujuk pada pernyatan di atas dan
dikarenakan populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 orang, maka yang
menjadi sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi ( 100%),
yaitu 36 orang.
9.4. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:03). Sehungan
dengan masalah yang akan diteliti maka dalam penelitian ini metode yang
digunakan adalah metode korelasi product
moment.
Metode
korelasi product moment digunakan untuk memberikan gambaran ada
tidaknya korelasi antara keseimbangan dengan hasil menendang bola kesasaran
pada club PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir.
9.5. Tenik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akurat
dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan data menggunakan tes dan
pengukuran. Menurut Ismaryati (2002:1) tes adalah instrument atau alat yang
digunakan untuk memperoleh informasi tentang individu atau objek. Sedangkan
pengukuran adalah proses pengumpulan data atau informasi yang dilakukan secara
objektif. Objek dalam penelitian ini disebut testi.
Dalam
penelitian ini tes yang dilakukan adalah tes kekuatan jari tangan menggunakan
gript strengt
1.
Tes Kekuatan Jari Tangan
Tujuan : Mengukur kekuatan jari tangan
Sasaran : Laki-laki dan perempuan siswa SMA Negeri 2 Sungai Lilin
yang mengikuti Ekskul Bola Voli
Perlengkapan : Stopwatch
Pelaksanaan :
Grip strength dilaksanakan untuk
mengetahui kekuatan otot peras tangan. Kekuatan otot peras tangan juga termasuk
dalam komponen kesegaran jasmani, maka sangat perlu untuk kekuatan otot ini
tetap selalu dilatih untuk ditingkatkan kekuatannya.
a.
Alat yang
digunakan dalam tes Grip Strenght ini adalah Grip Strenght Dynamometer atau
Hand Dynamometer.Satuan dari alat ini adalah Kilogram (Kg)
b.
Prosedur
Pelaksanaan Tes
1)
Pengukuran
Otot Peras Tangan Kanan dan Kiri. Orang coba berdiri tegak dengan posisi kaki
dibuka kurang lebih 20 cm atau selebar bahu.
2)
Pandangan
lurus kedepan. Tangan memegang Grip Strenght dynamometer Tangan harus lurus.
Skala dynamometer menghadap keluar atau kedepan. Jarum dynamometer berada
pada angka nol.
3)
Setelah itu,
Grip Strenght Dynamometer diperas dengan sekuat tenaga
4)
Hanya dengan
sekali perasan. Penekanannya tidak boleh dengan sentakan
5)
Tangan yang
diperiksa maupun alat grip streng dynamometer tidak bolah tersentuh badan
ataupun benda lain.
6)
Hasil tes
dapat dilihat pada skala dynamometer.Dilakukan sebanyak 3 kali ,di ambil hasil
yang terbaik.
7)
Norma
penilaian dan klasifikasi kekuatan peras otot tangan kanan pria dan wanita:
Kategori Prestasi pria (kg) Prestasi Wanita (kg)
Baik sekali 55.50 – keatas 42.50 – keatas
Bagus 46.50 – 55.00 32.50 – 41.00
Sedang 36.50 – 46.00 24.50 – 32.00
Cukup 27.50 – 36.00 18.50 – 24.00
Kurang SD – 27.00 SD – 18.00
2.
Tes Passing Atas
Passing atas ke tembok setinggi 3 meter
a. Tujuan
Tes
ini mengukur ketrampilan siswa Ekskul SMA N 2 Sungai Lilin dalam passing atas
b. Alat
dan perlengkapan
1)
Stopwatch
2)
Bola voly
3)
Alat – alat tulis
4)
Lapangan
5)
Dinding minimal setinggi 3 meter
c. Sasaran
Tes
ini berlaku untuk siswa Ekskul
d. Prosedur
pelaksanaan
1)
Petugas :
Seorang penghitung
waktu dan 1 orang pencatat skor
2)
Pelaksanaan Tes
Peserta tes pertama di
panggil kemudian menghadap ke depan tembok dengan membawa bola voly, kemudian
saat pelatih / peneliti berkata mulai peserta memantulkan bola ke atas dan
memulai melakukan passing atas selama 60 detik dan tes ini dilakukan 2 kali
3)
Penilaian
Skor yang dicatat adalah jumlah
bola yang memantul ke dinding minimal setinggi 3 meter selama 60 detik
9.6. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian
ini menggunakan rumus product moment
1.
rxy = (Suharsimi,2006,:274)
2.
Agar dapat menginterprestasikan seberapa kuat korelasi keseimbangan dengan
hasil menendang bola kesasaran pada club PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas)
Ogan Ilir. Maka akan digunakan pedoman:
Tabel 2
Interprestasi
koefisien korelasi
Interval
Koefisien
|
Tingkat
Hubungan
|
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
|
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
|
(Sugiyono,2012:257)
3.
Selanjutnya untuk mencari taraf signifikan korelasi keseimbangan dengan hasil
menendang bola kesasaran pada club PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan
Ilir digunakan rumus:
t = (Sugiono,2012:257)
4. Uji
t yang telah dihitung berdasarkan
rumus tersebut akan dibandingkan dengan nilai t yang ada dalam tabel distribusi t
a.
Jika t hitung > t tabel artinya ada korelasi yang
signifikan
b.
Jika t hitung < t tabel artinya tidak ada korelasi yang
sgnifikan
5.
Setelah itu dapat diketahui koefisien determinan dengan rumus
x 100%
9.7. Jadwal Kerja
No
|
Kegiatan
|
Bulan / Tahun
2013
|
|||||||||||||||||||||
maret
|
April
|
Mei
|
Juni
|
Juli
|
Agustus
|
||||||||||||||||||
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Usul Judul
|
x
|
x
|
||||||||||||||||||||
2
|
Proposal
|
x
|
|||||||||||||||||||||
3
|
Seminar
|
x
|
|||||||||||||||||||||
4
|
Perbaikan
|
x
|
|||||||||||||||||||||
5
|
Bab I
|
x
|
x
|
||||||||||||||||||||
6
|
Bab II
|
x
|
x
|
||||||||||||||||||||
7
|
Bab III
|
x
|
x
|
||||||||||||||||||||
8
|
Bab IV
|
x
|
x
|
||||||||||||||||||||
9
|
Bab V
|
x
|
x
|
||||||||||||||||||||
10
|
Ujian
Skripsi
|
x
|
DAFTAR
PUSTAKA
A.Luxbacher, Joseph. 2004. Sepak
Bola. Jakarta: Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT
Rineka
Cipta.
C.Kaligis,O dan Associates. 2007. Hukum
& Sepak Bola. Jakarta: O.C.Kaligis dan
Associates.
Diakses
pada bulan Maret 2013.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola. Diakses
pada hari jum,at tanggal 15 Maret
2013
pukul: 15.35 WIB.
Ismaryati. 2008. Tes
& Pengukuran Olahraga. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Surakata.
Koger, Robert. 2005. Latihan
Dasar Andal Sepak Bola Remaja. Bandung: Suka Mitra
Kompetensi.
Kosasih, Engkos. 1985. Olahraga,
Teknik & Program Latihan. Jakarta: Akademika
Pressindo.
Mielke, Danny. 2007. Dasar-Dasar
Sepak Bola. Bandung: Pakar Raya.
NM, Rudy. 2012. Pedoman dan Panduan Praktikum Tes
Pengukuran dan Evaluasi
Olahraga.
Palembang:Universitas PGRI Palembang
Nurhasan dan Hasanudin. 2007. Modul
Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung:
Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung
Rohim, Abdul. 2008. Bermain
Sepak Bola. Semarang: C.V. Aneka Ilmu
Salim, Agus. 2008. Buku
Pintar Sepak Bola. Bandung: Nuansa.
Subroto, Toto dkk. 2010. Permainan
Besar (bola voli dan sepak bola). Jakarta:
Universitas
Terbuka.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukirno. 2012. Kesehatan Olahraga, Doping dan
Kesegaran Jasmani. Palembang:
Unsri
Press
Tim penyusun. 2013. Pedoman
Penulisan Skripsi 2013. Palembang: Universitas PGRI
Palembang.