Tampilkan postingan dengan label Manajemen Keuangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manajemen Keuangan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 Oktober 2012

Analisis Siklus Pengeluaran Kas Pada Perusahaan PDAM Tirta Musi Palembang

Posted by with No comments







Latar Belakang Masalah

         Pengendalian intern terhadap pengeluaran kas yang diterapkan dan dilaksanakan pada perusahaan PDAM perlu dirancang dengan baik dan memerlukan perhatian yang cukup serius dari  pihak manajemen perusahaan, karena pihak manajemenlah yang bertanggung jawab dan berperan aktif dalam hal melaksanakan pengendalian intern.  Jika pengendalian intern dilaksanakan dengan terarah dan pelaksanaanya bertanggung jawab penuh maka akan memperkecil tindakan penyelewengan terhadap kas.  Dari kas ini manfaat yang diperoleh pun akan semakin besar sehingga dapat mengurangi kolusi atau hal serupa yang seiring terjadi pada berbagai badan usaha lainnya. 
         Menurut (Yusuf, 2003:3), dalam penerimaan dan pengeluaran kas diperlukan adanya prosedur yang baik yang nantinya akan sesuai dengan kebijakan manajemen yang telah ditetapkan sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik prosedur penerimaan dan pengeluaran kas akan semakin dapat dipercaya besarnya kas pada laporan keuangan tersebut.  Lebih dari itu kas juga menggambarkan tingkat likuiditas artinya semakin besar kas, maka semakin likuid .
         Berdasarkan pendapat tersebut, dijelaskan bahwa prosedur penerimaan maupun pengeluaran kas yang baik dan tertata rapi, tentunya akan mempengaruhi sistem keuangan suatu perusahaan.  Prosedur penerimaan maupun pengeluaran yang  baik akan mencegah terjadinya kecurangan ataupun kolusi yang berakibat kepada penyelewangan dana yang pada akhirnya merugikan perusahaan itu sendiri.
Sedangkan (Mulyadi, 2001:482) berpendapat bahwa:
          Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari piutang harus menjamin diterimanya kas dari debitur oleh perusahaan, bukan oleh karyawan yang tidak berhak menerimanya.  Untuk menjamin diterimanya kas oleh perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan pemindahbukuan melalui rekening bank (giro bilyet).  Jika perusahaan hanya menerima kas dalam bentuk cek dari debitur, yang ceknya atas nama perusahaan (bukan atas unjuk), akan menjamin kas yang diterima oleh perusahaan masuk ke rekening giro bank perusahaan.  Pemindahbukuan juga akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke rekening giro perusahaan
Masih menurut (Mulyadi, 2001:508) menjelaskan bahwa :
Di dalam sistem akuntansi pengeluaran kas, digunakannya cek atas nama akan diterima oleh pihak yang namanya tertulis dalam formulir cek.  Dengan demikian pengeluaran dengan cek menjamin diterimanya cek tersebut oleh pihak yang dimaksud oleh pembayar.
Suatu bentuk sub sistem dari Sistem Informasi Akuntansi yang akan penulis angkat dalam penulisan ini yaitu : siklus pengeluaran dalam suatu perusahaan.  Siklus pengeluaran yang ada dalam suatu perusahaan biasanya terdiri atas sistem pembelian, sistem pembayaran utang/ sistem pengeluaran kas dan sistem pengeluaran kas dan sistem penggajian.  Ketiga sistem ini merupakan bentuk kegiatan bisnis yang ada dalam  sutau perusahaan disamping sistem-sistem lainnya.
Dalam sistem pembelian diakui adanya kebutuhan untuk membeli persediaan fisik dan melakukan pemesanan dengan pemasok.  Ketika barang diterima, sistem pembelian mencatat peristiwa tersebut dengan menambaha persediaan dan membentuk akun utang dagang untuk dibayar pada tanggal yang ditetapkan.
Dalam Sistem pengeluaran, ketika kewajiban dihasilkan dari sistem pembelian yang telah jatuh tempo, sistem pengeluaran kas mengotorisasi pembayaran tersebut, mengeluarkan data kepada pemasok dan mencatat transaksi dengan mengurangi kas dan akun utang dagang.
Sedangkan dalam Sistem Penggajian, data pemakaian tenaga kerja dari setiap pegawai dikumpulkan kemudian dilakukan penghitungan gaji bagi tiap  pegawai dan mengeluarkan cek pembayaran kepada pihak pegawai.  Karena kompleksitas akuntansi yang berkaitan dengan gaji, kebanyakan perusahaan memiliki sistem terpisah untuk pemrosesan pembayaran gaji.
Sistem akuntansi yang diterapkan pada PDAM Tirta Musi tentang penerimaan dan pengeluaran kas pada dasarnya sudah baik.  Namun masih ada kelemahan yang masih harus diperbaiki untuk mengemukakan masalah tersebut maka peneliti membuat Skripsi dengan judul, “Analisis Siklus Pengeluaran Kas Pada Perusahaan PDAM Tirta Musi Palembang. ”