Minggu, 27 Agustus 2017

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN RESITASI BERBASIS INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT)

Posted by with No comments





Proposal Skripsi
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN RESITASI BERBASIS INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII SMP BINA BANGSA PALEMBANG

1.             Latar Belakang
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa SMP dan MTs sebagaimana yang diungkapkan oleh Sapriya (2009: 12) bahwa IPS pada kurikulum sekolah (satuan pendidikan), pada hakikatnya merupakan mata pelajaran wajib sebagaimana dinyatakan dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 37 yang berbunyi bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat ilmu pengetahuan sosial. Pembelajaran IPS yang disusun secara terpadu, memiliki tujuan agar peserta didik dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.
Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah membawa perubahan dalam pembelajaran IPS di SMP, dari model pembelajaran IPS yang dipecah menjadi tiga submata pelajaran IPS (geografi, ekonomi, dan sejarah) menjadi mata pelajaran yang diberikan secara terpadu (Permendiknas No. 22 Th. 2005). Diterapkannya pembelajaran terpadu pada mata pelajaran IPS jenjang SMP tentu dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan tersendiri. Pertama, para guru IPS belum memiliki pengalaman yang cukup dalam menerapkan pendekatan terpadu sebagai akibat pemberlakuan kurikulum sebelumnya. Kedua, guru-guru mata pelajaran IPS di sekolah sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan IPS yang monolitik, yaitu berasal dari lulusan pendidikan geografi, pendidikan sejarah, pendidikan ekonomi, dan pendidikan sosiologi, ketiga pemberlakuan sistem terpadu menyebabkan materi pembelajaran yang cukup banyak sementara waktu pembelajaran yang sempit menjadi kendala dalam mencapai standar kompetensi pembelajaran (Wasino, 2010).
Banyaknya kegiatan di sekolah dalam kaitannya dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran, cukup menyita waktu siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut. Untuk mengatasi keadaan ini guru harus memberikan tugas-tugas di luar jam pelajaran, sebab bila hanya menggunakan seluruh jam pelajaran yang ada untuk setiap bidang studi tidak akan mencukupi tuntutan pelajaran yang diharuskan seperti yang tercantum dalam kurikulum. Oleh karena itu, dalam kurikulum berbasis KTSP disajikan tugas atau pekerjaan rumah sebagai pasangan atau pelengkap kegiatan tatap muka.
Utnuk menyikapi permasalahan tersebut, metode pembelajaran resitasi atau metode pemberian tugas dirasakan cukup efektif untuk mengatasi keterbatasan waktu tatap muka, karena metode resitasi ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang menekankan kepada murid agar dapat belajar, menemukan dan merasakan sendiri kegiatan belajar yang dilakukan melalui pemberian tugas baik di dalam maupun di luar sekolah.
Media pendidikan memiliki peranan penting di dalam proses pembelajaran. Dunia pendidikan menuntut penggunaan media pendidikan dari yang sederhana sampai yang canggih. Dengan kata lain media itu tidak hanya sekedar sebagai alat bantu, melainkan dipandang sebagai komponen penting dalam pembelajaran. Untuk mendukung metode pembelajaran resitasi tersebut, dapat menggunakan basis Information Communication Technology sebagai pendukung untuk mencari sumber-sumber informasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian tugas yang diberikan kepada siswa.  Seiring dengan pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) akan membawa perubahan yaitu bergesernya peranan guru termasuk guru IPS sebagai penyampai pesan/informasi. Guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber informasi dalam pembelajaran karena siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber dengan bantuan sistem teknologi informasi komunikasi (Sofia, 2013).
 Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan lain sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Dalam paradigma baru sekarang ini, pembelajaran tidak hanya dilakukan di kelas, akan tetapi pembelajaran dapat pula dilakukan di luar kelas. Penggunaan media TIK dapat memungkinkan siswa belajar di luar ruang kelas seperti dalam penggunaan internet, siswa dapat melakukan dimana saja. Internet dapat digunakan untuk mencari sumber-sumber materi baik dalam bentuk teks, audio, visual dan bentuk lainnya. 
Hasil pengamatan pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di  SMP Bina Bangsa Palembang, sebagian besar guru menggunakan metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran, yang mengakibatkan siswa hanya sebagai pendengar. Kondisi tersebut mengakibatkan pembelajaran menjadi kurang berhasil, sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal. Banyak metode sebenarnya yang dapat digunakan untuk melaksanakan pembelajaran, namun kadang guru juga masih menggunakan metode yang monoton, karena metode tersebut dianggap sebagai metode yang paling baik. Apalagi fasilitas pendukung pembelajaran di SMP Bina Bangsa sudah sangat memadai dimana tersedia jaringan Hotspot yang dapat diakses oleh seluruh warga belajar yaitu guru, siswa dan seluruh karyawan. Selain itu juga fasilitas laboratorium bahasa dan komputer yang  tersedia tentunya sangat mendukung untuk penggunaan metode-metode pembelajaran yang lebih menarik dan  interaktif.
Demikian halnya dengan pembelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang, juga masih menggunakan metode ceramah dan sesekali pemberian  tugas. Jumlah jam pelajaran IPS yang terbatas dengan jumlah materi yang tidak sedikit perlu diupayakan penggunaan metode yang tepat sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Berdasarkan uraian di atas, penulis mengambil judul penelitian, “Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis Information Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang”.

2.             Masalah dan Batasan Masalah
2.1         Batasan Masalah
              Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dari pembaca dan supaya penelitian ini tidak meluas pembahasannya perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2012).
2.      Metode pembelajaran resitasi berbasis Information Communication Technology (ICT) adalah metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dengan menggunakan sumber informasi berbasis teknologi informasi komunikasi.
3.      Hasil Belajar Geografi adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan Hasil Belajar Geografi dapat diartikan sebagai kemampuan-kemampuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial yang dimiliki siswa setelah mempelajari IPS.
4.      Objek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Bina Bangsa Palembang sebanyak 36 siswa.
2.2         Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah. “Adakah Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis Information Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang?”
3.             Tujuan Penelitian
              Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan penenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis Information Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang.

4.             Manfaat Penelitian
              Dengan diadakannya penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:
1)      Bagi siswa, agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial melalui media pembelajaran yang menarik dan interaktif berbasis TIK .
2)      Bagi guru, dapat memberikan pengetahuan dan wawasan terhadap siswa bagaimana  memanfaatkan kemajuan teknologi dan komunikasi untuk mengatasi materi pembelajaran IPS yang banyak dengan kapasitas waktu yang singkat melalui metode pembelajaran resitasi berbasis ICT.
3)      Bagi sekolah, sebagai sarana untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran IPS khususnya melalui kegiatan menggali informasi melalui sumber-sumber yang berbasis ICT.
4)      Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui  pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis Information Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang.

5.             Tinjauan Pustaka
5.1         Kajian Literatur
5.1.1        Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis ICT

5.1.2        Hasil Belajar

5.1.3        Pembelajaran Geografi
 
5.1.4        Kajian Terdahulu Yang Relevan
1.      Penelitian ini pernah dilakukan oleh Humairoh, 2011 dengan judul Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Resitasi Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa pada Kelas VII di MTs. Daarul Hikmah Pamulang. Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan metode pemberian tugas dan resitasi. Variabel yang digunakan juga sama yaitu pada variabel Y yaitu hasil belajar siswa. Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel X, dimana penelitian yang dilakukan penulis berbasi Infomation Technology Communication,  jumlah populasi, jumlah sampel, tempat penelitian dan masalah yang diteliti juga berbeda.
Hasil penelitian diperoleh nilai regresi “r” tabel =0,419. Jika dilihat dari pada taraf signifikansi 5% (0,419>0,349) sehingga disimpulkan bahwa penerapan metode pemberian tugas dan resitasi memberikan kontribusi positif terhadap hasil belajar siswa.
2.      Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh Sularso (2011) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Metode Resitasi Terhadap Hasil Pembelajaran Mata Pelajaran IPS Bagi Peserta Didik Kelas VIII SMP N 2 Tengaran. Persamaan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data yaitu pada tes variabel Y. Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel X, jumlah populasi, jumlah sampel, tempat penelitian dan masalah yang diteliti. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis dapat diketahui bahwa pengaruh antara variabel metode resitasi (X) dengan variabel hasil belajar mata pelajaran IPS (Y) sangat positif dan signifikan dan F hitung sebesar 92,78 yang menunjukan pengaruh yang signifikan. Hal ini terbukti lebih besar dari F tabel baik untuk kesalahan 95% (kepercayaan 95) maupun kesalahan 1% (signifikan 99%) maupun kesalahan 1% (signifikansi 99%) atau F hitung sebesar 92,78 > F tabel 5% (3,06) dan F tabel 1% (4,80).”.

6.             Aggapan Dasar
              Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi yang kuat tentang kedudukan permasalahanya. Asumsi yang harus diberikan tersebut, diberi nama asumsi dasar atau anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan teori didalam pelaporan hasil penelitian nanti. (Suharsimi,2006:65).
              Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini adalah ada  Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis Information Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang.
7.             Hipotesis Penelitian
          “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.” (Sugiono,2012:96).
Sebagai jawaban sementara terhadap masalah dalam penelitian ini yang kebenarannya harus dibuktikan, maka penulis merumuskan hipotesis pada penelitian ini adalah “Ada pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis Information Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang
8.             Kriteria Pengujian Hipotesis
              Kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Ho diterima jika thitung < ttabel : Tidak ada Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis Information Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang
2.      Ha diterima jika thitung > ttabel : Ada Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Berbasis Information Communication Technology (ICT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang
9.             Prosodur Penelitian
9.1         Variabel Penelitian
              “Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.” (Suharsimi, 2006:118). Jadi dapat diartikan bahwa variabel adalah objek penelitian yang bervariasi yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian.
              Berdasarkan pengertian tesebut, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Variabel bebas (independent variable)
      Variabel bebas adalah variabel yang tidak terikat dengan variabel lainnya, dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah metode Resitasi dengan Pendekatan ICT  (X).



b.      Variabel terikat (dependent variable)
      Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya, dalam hal ini adalah hasil belajar geografi siswa kelas VII SMP Bina Bangsa Palembang (Y).

9.2.       Definisi Operasional Istilah       
1.      Metode pembelajaran resitasi berbasis Information Communication Technology (ICT) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dengan menggunakan sumber informasi berbasis teknologi informasi komunikasi.
2.      Hasil Belajar Geografi adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan Hasil Belajar Geografi dapat diartikan sebagai kemampuan-kemampuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial yang dimiliki siswa setelah mempelajari pendidikan geografi.

9.2         Populasi dan Sampel
9.2.1        Populasi
              Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono,2012:117). Sedangkan Arikunto (2006:130) mengatakan “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Pada penelitian ini populasinya adalah  seluruh siswa kelas VIII SMP Bina Bangsa Palembang yaitu:

TABEL I
POPULASI PENELITIAN
No
Jenis Kelamin
Tim
Jumlah
1.
Laki-laki
A
16
2.
Perempuan
B
20
Total
36

9.3.2.      Sampel
              Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersbut. ( Sugiono,2012:118). Menurut Suharsimi (2006:134) bila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Oleh karena merujuk pada pernyatan di atas dan dikarenakan populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 orang, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi ( 100%), yaitu 36 orang.

9.4.       Metode Penelitian
              Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan  dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:03). Sehungan dengan masalah yang akan diteliti maka dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode korelasi product moment.
              Metode korelasi product moment  digunakan untuk memberikan gambaran ada tidaknya korelasi antara keseimbangan dengan hasil menendang bola kesasaran pada club PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir.
9.5.       Tenik Pengumpulan Data
              Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan data menggunakan tes dan pengukuran. Menurut Ismaryati (2002:1) tes adalah instrument atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang individu atau objek. Sedangkan pengukuran adalah proses pengumpulan data atau informasi yang dilakukan secara objektif. Objek dalam penelitian ini disebut testi.
              Dalam penelitian ini tes yang dilakukan adalah tes kekuatan jari tangan menggunakan gript strengt
1.      Tes  Kekuatan Jari Tangan
Tujuan                         : Mengukur kekuatan jari tangan
Sasaran            : Laki-laki dan perempuan siswa SMA Negeri 2 Sungai Lilin yang mengikuti Ekskul Bola Voli
Perlengkapan               : Stopwatch
Pelaksanaan                 :  
Grip strength dilaksanakan untuk mengetahui kekuatan otot peras tangan. Kekuatan otot peras tangan juga termasuk dalam komponen kesegaran jasmani, maka sangat perlu untuk kekuatan otot ini tetap selalu dilatih untuk ditingkatkan kekuatannya.
a.       Alat yang digunakan dalam tes Grip Strenght ini adalah Grip Strenght Dynamometer atau Hand Dynamometer.Satuan dari alat ini adalah Kilogram (Kg)

b.      Prosedur Pelaksanaan Tes
1)      Pengukuran Otot Peras Tangan Kanan dan Kiri. Orang coba berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka kurang lebih 20 cm atau selebar bahu.
2)      Pandangan lurus kedepan. Tangan memegang Grip Strenght dynamometer Tangan harus lurus. Skala dynamometer menghadap keluar atau kedepan. Jarum dynamometer berada  pada     angka   nol.
3)      Setelah itu, Grip Strenght Dynamometer diperas dengan sekuat tenaga
4)      Hanya dengan sekali perasan. Penekanannya tidak boleh dengan sentakan
5)      Tangan yang diperiksa maupun alat grip streng dynamometer tidak bolah tersentuh badan ataupun benda lain.
6)      Hasil tes dapat dilihat pada skala dynamometer.Dilakukan sebanyak 3 kali ,di ambil hasil yang terbaik.
7)      Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan peras otot tangan kanan pria dan wanita:
Kategori Prestasi pria (kg) Prestasi Wanita (kg)
Baik sekali 55.50 – keatas 42.50 – keatas
Bagus 46.50 – 55.00 32.50 – 41.00
Sedang 36.50 – 46.00 24.50 – 32.00
Cukup 27.50 – 36.00 18.50 – 24.00
Kurang SD – 27.00 SD – 18.00



2.      Tes Passing Atas
Passing atas ke tembok setinggi 3 meter
a.       Tujuan
Tes ini mengukur ketrampilan siswa Ekskul SMA N 2 Sungai Lilin dalam passing atas
b.      Alat dan perlengkapan
1)      Stopwatch
2)      Bola voly
3)      Alat – alat tulis
4)      Lapangan
5)      Dinding minimal setinggi 3 meter
c.       Sasaran
Tes ini berlaku untuk  siswa Ekskul 

d.      Prosedur pelaksanaan
1)      Petugas :
Seorang penghitung waktu dan 1 orang pencatat skor
2)      Pelaksanaan Tes
Peserta tes pertama di panggil kemudian menghadap ke depan tembok dengan membawa bola voly, kemudian saat pelatih / peneliti berkata mulai peserta memantulkan bola ke atas dan memulai melakukan passing atas selama 60 detik dan tes ini dilakukan 2 kali

3)      Penilaian
Skor yang dicatat adalah jumlah bola yang memantul ke dinding minimal setinggi 3 meter selama 60 detik

9.6.       Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan rumus product moment
1.      rxy =     (Suharsimi,2006,:274)
2.      Agar dapat menginterprestasikan seberapa kuat korelasi keseimbangan dengan hasil menendang bola kesasaran pada club PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir. Maka akan digunakan pedoman:
Tabel 2
Interprestasi koefisien korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
(Sugiyono,2012:257)
3.      Selanjutnya untuk mencari taraf signifikan korelasi keseimbangan dengan hasil menendang bola kesasaran pada club PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir digunakan rumus:
t =           (Sugiono,2012:257)
4.      Uji t yang telah dihitung berdasarkan rumus tersebut akan dibandingkan dengan nilai t yang ada dalam tabel distribusi t
a.       Jika t hitung > t tabel artinya ada korelasi yang signifikan
b.      Jika t hitung < t tabel artinya tidak ada korelasi yang sgnifikan
5.      Setelah itu dapat diketahui koefisien determinan dengan rumus
x 100%
9.7.       Jadwal Kerja
No
Kegiatan
Bulan / Tahun 2013
maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Usul Judul
x
x




















2
Proposal


x



















3
Seminar






x















4
Perbaikan







x














5
Bab I








x
x












6
Bab II










x
x










7
Bab III












x
x








8
Bab IV














x
x






9
Bab V
















x
x




10
Ujian Skripsi


















x



DAFTAR PUSTAKA
A.Luxbacher, Joseph. 2004. Sepak Bola. Jakarta: Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT
              Rineka Cipta.
C.Kaligis,O dan Associates. 2007. Hukum & Sepak Bola. Jakarta: O.C.Kaligis dan
              Associates.
              Diakses pada bulan Maret 2013.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola. Diakses pada hari jum,at tanggal 15 Maret
              2013 pukul: 15.35 WIB.
Ismaryati. 2008. Tes & Pengukuran Olahraga. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
              Surakata.
Koger, Robert. 2005. Latihan Dasar Andal Sepak Bola Remaja. Bandung: Suka Mitra
              Kompetensi.
Kosasih, Engkos. 1985. Olahraga, Teknik & Program Latihan. Jakarta: Akademika
              Pressindo.
Mielke, Danny. 2007. Dasar-Dasar Sepak Bola. Bandung: Pakar Raya.
NM, Rudy. 2012. Pedoman dan Panduan Praktikum Tes Pengukuran dan Evaluasi
              Olahraga. Palembang:Universitas PGRI Palembang
Nurhasan dan Hasanudin. 2007. Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung:
              Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
Rohim, Abdul. 2008. Bermain Sepak Bola. Semarang: C.V. Aneka Ilmu
Salim, Agus. 2008. Buku Pintar Sepak Bola. Bandung: Nuansa.
Subroto, Toto dkk. 2010. Permainan Besar (bola voli dan sepak bola). Jakarta:
              Universitas Terbuka.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
              R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukirno. 2012. Kesehatan Olahraga, Doping dan Kesegaran Jasmani. Palembang:
              Unsri Press
Tim penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi 2013. Palembang: Universitas PGRI
              Palembang.